Cara Menghitung KDB & KLB: Rumus, Contoh, dan Panduan Lengkap

Kembali ke Beranda

Cara Menghitung KDB & KLB: Rumus, Contoh, dan Panduan Lengkap

East2West Property News - Dalam dunia properti, pemahaman tentang Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sangat penting, terutama bagi developer properti dan investor real estate. Dua faktor ini menentukan luas bangunan yang boleh dibangun di atas lahan tertentu sesuai aturan tata ruang.

  1. Pengertian KDB dan KLB

Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
KDB adalah persentase maksimal lahan yang bisa dibangun. Misalnya, jika KDB 60%, artinya hanya 60% dari total luas tanah yang boleh digunakan untuk bangunan.

Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
KLB menentukan total luas lantai bangunan yang dapat dibangun berdasarkan luas tanah. Semakin tinggi angka KLB, semakin banyak lantai yang dapat dibangun.

  1. Cara Menghitung KDB & KLB

Rumus KDB

KDB (%) = (Luas bangunan di lantai dasar ÷ Luas tanah) × 100

Contoh:
Luas tanah = 1.000 m²
KDB = 60% (0.6)
Maksimal luas bangunan di lantai dasar = 1.000 m² × 0.6 = 600 m²

Rumus KLB

KLB = Total luas lantai bangunan ÷ Luas tanah

Contoh:
Luas tanah = 1.000 m²
KLB = 2.0
Total luas lantai bangunan yang boleh dibangun = 1.000 m² × 2.0 = 2.000 m²

Artinya, dengan KLB 2.0, bangunan bisa memiliki beberapa lantai dengan total luas lantai mencapai 2.000 m².

  1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KDB & KLB

Beberapa faktor yang mempengaruhi besaran KDB dan KLB suatu lahan:
1. Zona Peruntukan Lahan – Mengacu pada RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
2. Jenis Bangunan – Bangunan komersial biasanya memiliki KLB lebih tinggi dibanding perumahan
3. Infrastruktur & Aksesibilitas – Jalan, transportasi umum, dan fasilitas umum berpengaruh pada perhitungan KDB & KLB
4. Regulasi Pemerintah – Setiap daerah memiliki aturan spesifik terkait KDB dan KLB

  1. Studi Kasus Proyek Properti

Misalnya, sebuah proyek apartemen dengan luas tanah 5.000 m², memiliki KDB 50% dan KLB 4.0. Maka:

  1. Luas bangunan di lantai dasar: 000 m² × 50% = 2.500 m²
  2. Total luas lantai bangunan: 000 m² × 4.0 = 20.000 m²

Developer bisa membangun apartemen hingga beberapa lantai, asalkan total luas lantainya tidak lebih dari 20.000 m², sesuai aturan tata kota.

  1. Kesimpulan

Memahami KDB dan KLB sangat penting dalam perencanaan proyek properti. Dengan perhitungan yang tepat, developer dan investor bisa mengoptimalkan luas bangunan tanpa melanggar regulasi.

Jika kamu sedang mencari lahan strategis atau properti investasi, konsultasikan dengan East2West Property, broker properti profesional yang siap membantu menemukan peluang terbaik untukmu!

Layanan Cari Properti Mudah & Lengkap | East2West

Dapatkan Informasi Terbaru