East2West Property News - PT Jababeka Infrastruktur bakal membangun Silicon Valley pertama di Indonesia seluas 60 hektar di Cikarang. Proyek ini akan diluncurkan pada 29 Juli 2022. Hal ini menyusul penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Jababeka dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indogen Capital, dan PT Bisa Artifisial Indonesia (BISA.AI) pada Kamis (21/7/2022).
Direktur Utama Jababeka Infrastruktur Tjahjadi Rahardja mengatakan kolaborasi ini merupakan usaha perusahaan dalam mendukung program pemerintah mewujudkan Indonesia 4.0.
Jababeka Silicon Valley adalah kawasan inovasi dan bisnis terpadu yang nyaman serta ideal untuk menstimulus gagasan baru dengan ekosistem terintegrasi.
"Cara kami adalah membuat konsep yang mirip Silicon Valley di Amerika, tempat berkumpulnya perusahaan teknologi dan para ahli," jelas Tjahjadi dalam acara penandatanganan MoU di Menara Batavia, Jakarta Pusat.
Jika dibandingkan dengan kawasan berkonsep Silicon Valley lain, sebut saja Bumi Serpong Damai (BSD), Jababeka Silicon Valley lebih menawarkan akses ke industri atau pabrik yang sedang beroperasi.
"Masalah yang dialami pasti berbeda, contohnya soal transportasi," tambahnya.
Dalam mewujudkan program Indonesia 4.0 dibutuhkan komunitas dengan banyak komponen. Oleh karena itu, terbuka kemungkinan kerja sama dengan banyak mitra lain di Silicon Valley ke depannya.
Menanggapi hal ini, Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R Hendrian memaparkan pihaknya akan berkontribusi untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) dan ahli yang sesuai dengan kasus di lapangan.
"Harapan kami dapat memberikan dukungan untuk peningkatan aktifitas dan pemanfaatan hasil riset dan inovasi, khususnya pada startup dan industri yang ada di Jababeka," katanya dalam acara yang sama.
Adapun BRIN memiliki 12 organisasi riset dan 85 pusat riset dengan sejumlah program, seperti e-katalog inovasi hingga pendanaan yang kompetitif.
Sementara itu, Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto mengungkapkan rasa terima kasih karena Jababeka telah menunjuk pihaknya menjadi penasehat modal ventura dalam proyek ini.
"Indogen hadir untuk membantu startup agar dapat bekerja sama dan membantu bisnis mereka dengan korporasi, baik di Indonesia dan Asia Tenggara," paparnya.
Chandra mengatakan, startup di ekosistem Silicon Valley Jababeka nantinya adalah mereka yang sudah well funded.
"Startup yang well funded dan fokus di bidang ekonom. Di sini ekosistem Jababeka menjadi aset bagi startup-startup tersebut," Chandra kembali menjelaskan.
Turut memberikan sambutan, Direktur Utama BISA.AI M Octaviano Pratama mengaku pihaknya telah melaksanakan berbagai kerja sama dengan kementerian.
Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, BISA.AI telah menampung sebanyak 1.000 mahasiswa dalam program Kampus Merdeka.
Melalui kolaborasinya dengan Jababeka Silicon Valley, nantinya mahasiswa akan mendapatkan wadah kegiatan startup digital yang telah disiapkan.
"BISA.AI akan fokus pada community, kami akan mencoba membantu untuk mendapatkan komunitas dari talent dan sesuai fokusnya," ujarnya.
Adapun BISA.AI adalah platform edutech pembelajaran digital dengan fokus pembelajaran kecerdasan artifisial, didukung oleh bidang keilmuan yang mendukung akselerasi masyarakat 5.0.
Sumber : Kompas.com