East2West Property News -Perhelatan akbar The Biggest AREBI Real Estate Summit 2019 yang digelar Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) berlangung sukses. Sekitar 800 broker properti memadati Raffles Hotel Jakarta, Kamis (21/11) dan tampak antusias mengikuti acara yang berlangsung sehari. Kesuksesan acara sudah terlihat dari habisnya (sold out) tiket pada lima hari sebelum acara (H-5). Selain itu acara The Biggest AREBI Real Estate Summit 2019 disponsori 43 perusahaan.
Acara yang mengusung tema “Sinergi Broker Properti dengan Pemerintah dan Developer di Era Digital” ini dibuka oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri RI Suhanto yang juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dadang Rukmana, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan I Gusti Ketut Astawa, pendiri AREBI, pengurus DPP dan DPD AREBI, Asean Real Estate Network Alliance (ARENA) dan Real Estat Indonesia (REI).
Lukas Bong, Ketua Umum DPP AREBI mengatakan, kesuksesan acara The Biggest AREBI Real Estate Summit 2019 tidak lepas dari kerja keras panitia dan tingginya kepedulian para broker properti terhadap industri broker properti. Mereka yang datang ingin menambah networking, menambah pengetahuannya, yang akan sangat bermanfaat dalam menjalankan profesi sebagai broker properti profesional.
“AREBI akan terus mendorong agar para broker properti bekerja secara profesional sehingga industri broker properti terus maju dan berkembang di masa datang. Dengan kekompakan dan pengorbanan, semua tantangan bisa kita atasi. AREBI dari Kita, oleh Kita, untuk Semua,” ujar Lukas Bong.
Tampil sebagai narasumber pada diskusi sesi pertama yang dimoderatori Erwin Karya (Associate Director Ray White Indonesia) antara lain I Gusti Ketut Astawa (Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan), Timothy Chang (Hongkong Kingland Group), Sutedja S. Darmono (Jababeka Group), Jason Tan (Milennium Group), dan Aldo Rambe (Facebook Indonesia).
Lalu pada diskusi sesi kedua yang dimoderatori Darmadi Darmawangsa (Ketua Kehormatan AREBI) tampil narasumber antara lain Naraya Ciputra Sastrawinata (Ciputra Group), Henry Riady (Lippo Group), Alex Kusuma (Agung Sedayu Group), dan Irvan Ariesdhana (99.co). The Biggest AREBI Real Estate Summit 2019 juga diisi dengan sesi motivasi oleh Handoko Wignjowargo (CEO Maestro Consulting).
Pada acara The Biggest AREBI Real Estate Summit 2019 juga dilakukan pemberian hadiah bagi peserta, antara lain 1 Motor Honda Beat, 5 unit HP Samsung A50, dan 20 unit Power Bank Samsung.
Selain itu juga digelar peringatan hari ulang tahun (HUT) AREBI ke-27. “AREBI harus dapat menjaga marwah kehormatannya. Selain itu AREBI harus terus melanjutkan progam-program yang telah berjalan dan membuat program-program baru untuk kemajuan AREBI sehingga AREBI bisa memberi manfaat sebesar-besarnya bagi anggota AREBI, stake holder, masyarakat dan industri broker properti di Indonesia, “ujar Darmadi Darmawangsa, Ketua Kehormatan AREBI.
Ditambahkan Lukas Bong, “Ke depan AREBI akan terus meningkatkan jumlah anggota dengan membuat banyak kegiatan yang memberi manfaat bagi anggota sehingga AREBI semakin dikenal eksistensinya. Selain itu jumlah broker properti bersertifikat dan perusahaan broker properti legal yang memiliki Surat Izin Usaha Perantara Perdagangan Properti (SIU-P4) juga akan terus ditingkatkan. Hal itu agar broker properti Indonesia semakin profesional dan mampu bersaing di era perdagangan bebas. Jumlah DPD dan DPC AREBI juga akan terus ditambah dan diperhatikan.”
Lebih lanjut Lukas Bong mengatakan, AREBI juga akan semakin meningkatkan hubungan dengan pemerintah dan meminta agar pemerintah lebih mendukung industri broker properti dengan menerapkan aturan individu broker properti harus memiliki sertifikat profesi. Saat ini pemerintah baru mewajibkan perusahaan broker properti memiliki SIU-P4 dan telah melakukan razia perusahaan broker properti di beberapa daerah.
“Ke depan pemerintah harus lebih mendukung broker properti dan lebih tegas yakni melakukan razia perusahaan broker properti dan individu broker properti harus memiliki sertifikat. Ini telah dilakukan di beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia,” ujar Lukas Bong.
Di usianya yang ke-27, sampai November 2019, AREBI telah memiliki 14 DPD yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kepri Riau, Bali, Sulawesi dan Kalimantan. “Sampai akhir tahun rencananya akan dibentuk 2 DPD AREBI lagi,” ungkap Lukas Bong. Sementara kantor broker yang telah menjadi anggota AREBI sebanyak 1.245 perusahaan.
Selama periode 2002 sampai 18 November 2019, AREBI telah melakukan training dengan jumlah peserta sebanyak 4.240 orang. Sedangkan peserta sertifikasi uji kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Broker Properti Indonesia (BPI) dari tahun 2016 hingga 2019 sebanyak 1.836 peserta.